HEADLINE NEWS

Diberdayakan oleh Blogger.

Presiden Joko Widodo : Garam NTT Hasilnya Lebih Bagus, Lebih Putih

Presiden Joko Widodo didampingi Menperin dan Gubernur NTT meninjau tambak garam, di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto (Setkab.go.id)

Redaksimedan.com : Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau tambak garam eks tanah Hak Guna Usaha [HGU], di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur [NTT], Rabu siang (21/8/2019).

“Saya ke sini hanya ingin memastikan bahwa program untuk urusan garam ini sudah dimulai, karena kita tahu impor garam kita 3,7 juta ton, yang bisa diproduksi dalam negeri baru 1,1 juta ton. Masih jauh sekali,” kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan usai peninjauan seperti dilansir dari laman resmi Setkab.go.id.

Menurut Presiden Joko Widodo, NTT memiliki potensi tambak garam yang bisa dikerjakan seluas kurang lebih 21 ribu hektar. Di Kupang ada kurang lebih 7 ribu hektar, tetapi yang dimulai sekitar 600 hektar dulu, dan juga baru diselesaikan 10 hektar.

“Masih 10 hektar dari 21 ribu hektar, masih jauh sekali. 10 hektar ini, di lingkungan ini baru 600 hektar. Jadi memang ini baru dimulai,” ujar Presiden Joko Widodo.

Dalam peninjauan itu, Presiden Joko Widodo mengaku ditunjukkan beberapa perbandingan garam yang diambil dari luar untuk dibawa ke NTT, yang dari Madura, yang dari Surabaya, dan juga dari Australia.

Presiden menilai, garam yang ada di NTT memang hasilnya di sini lebih bagus, lebih putih, bisa masuk ke industri dan kalau diolah lagi bisa juga menjadi garam konsumsi.

“Artinya ini ada potensi, tapi memerlukan investasi yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, ini adalah investasi pertama yang akan dikerjakan,” jelas Kepala Negara seraya meyakini, tahun depan akan selesai 600 hektar, petani tambak diikutkan juga, pekerja sekaligus ikut dalam, Kayak saham, ikut, sehingga nanti penghasilan masyarakat di sini akan lebih baik.

“Tapi sekali lagi, ini yang dalam proses baru 600 hektar, itupun yang selesai baru 10 hektar. Tahun depan akan diselesaikan,” kata Kepala Negara.


Mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut antara lain Menteri Perindustrian [Menperin] Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan [Menhub] Budi K. Sumadi dan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *