HEADLINE NEWS

Diberdayakan oleh Blogger.

Perlu Koordinasi Kuat Dalam Menanggulangi Bencana

Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di wilayah hukum Polrestabes Medan. Foto (Humas Pemko Medan)
Redaksimedan : Polrestabes Medan menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Rapat koordinasi tersebut digelar di Rupatama Polrestabes Medan, Kamis (9/1/2020) dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny Eddizon Isir.

Rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk membangun koordinasi yang kuat dari semua elemen pemerintahan dengan dukungan penuh personel TNI dan Polri dalam menanggulangi bencana di wilayah hukum Polrestabes Medan, termasuk juga di dalamnya wilayah Kabupaten Deliserdang.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny Eddizon Isir menjelaskan, rapat ini dilakukan untuk membangun koordinasi yang kuat, sehingga penanggulangan bencana yang terjadi dapat dilakukan secara bersama-sama.

Oleh karenanya melalui rapat koordinasi ini, Kapolrestabes berharap para peserta rapat dapat memberikan masukan-masukan sebagai upaya pengayaan brainstorming, sebagai bahan pembentukan kerangka manajemen penanggulangan bencana secara komprehensif.

"Penanganan banjir tidak bisa dilakukan short time melainkan long time. Untuk itu kita membentuk kerangka manajemen penanggulangan bencana secara komprehensif. Dengan demikian begitu terjadi bencana, semua siap menghadapi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bencana,” kata Kapolrestabes Medan.

Kepala BPBD Kota Medan, Arjuna Sembiring mengungkapkan, ada 15 kecamatan di Kota Medan yang rawan bencana, terutama banjir.

Kondisi ini terjadi akibat 15 kecamatan itu dilintasi 5 sungai besar yakni Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Denai, Sungai Belawan dan Sungai Sei Sikambing.

Menurut Arjuna, banjir yang selama ini terjadi hanya 12 jam dan 24 jam saja. "Setelah itu air kembali surut, terkecuali banjir yang terjadi di Kecamatan Medan Belawan. Banjir bisa melebih 12 sampai 24 jam, sebab air naik akibat banjir rob. Umumnya bencana yang terjadi di Kota Medan hanya dua jenis, yakni banjir dan angin puting beliung. Oleh karenanya kita sangat mengapresiasi digelarnya rapat koordinasi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah yang maksimal secara bersama-sama dalam menanggulangi bencana yang terjadi,” ungkap Arjuna.

Arjuna menyampaikan saran, pasca dilakukan rapat koordinasi, segera dilakukan penelusuran sungai untuk melihat kondisi sungai yang ada, sehingga nantinya bisa diambil tindakan selanjutnya dalam upaya penanggulangan bencana, terutama banjir.

"Saat ini kita telah memiliki 4 kelurahan yang tanggap bencana. Artinya, masyarakat di empat kelurahan tersebut sudah siap untuk menghadapi bencana yang terjadi sewaktu-waktu, terutama banjir. Selain siap, mereka juga tanggap untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan dan apa langkah-langkah yang akan dilakukan ketika banjir terjadi,” terangnya. (RMC)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *