HEADLINE NEWS

Diberdayakan oleh Blogger.

8 Bandara Berpotensi Jadi Hub dan Super Hub

Presiden berbincang dengan Seskab sebelum Ratas mengenai Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata. Foto (Setkab)

Redaksimedan : Ada delapan bandara internasional di Indonesia yang berpotensi menjadi hub dan super hub.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo [Jokowi] saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata, Kamis (6/8/2020) di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta.

Beberapa bandara yang disebut Presiden dalam Ratas yakni Bandara Ngurah Rai, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Hassanudin, Sam Ratulangi, dan Bandara Juanda di Surabaya.

Disampaikan Presiden bahwa salah satu sektor yang terdampak terkontraksi sangat dalam saat pandemi Covid-19, yaitu di sektor pariwisata dan sektor penerbangan.

Namun demikian, Presiden sampaikan bahwa hal ini justru menjadi momentum untuk konsolidasi, momentum untuk transformasi di bidang pariwisata dan juga penerbangan melalui penataan yang lebih baik.

Ia menambahkan, penataan tersebut di antaranya mengenai rute penerbangan, penentuan hub dan super hub, kemudian juga kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan.

"Sehingga next pandemi, fondasi ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi akan semakin kokoh dan  semakin baik dan bisa berlari lebih cepat lagi,* ujar Presiden seperti diinformasikan dari laman resmi Setkab.

Ada beberapa penekanan yang disampaikan Presiden pada rapat terbatas tersebut dimana Presiden melihat bahwa airline hub yang dimiliki terlalu banyak dan tidak merata.

"Saat ini terdapat 30 bandara internasional, apakah diperlukan sebanyak ini. Negara-negara lain saya kira enggak melakukan ini, coba dilihat, dan 9 persen lalu lintas terpusat hanya di empat bandara,” kata Presiden.

Artinya, sambung Presiden, kuncinya ada pada empat bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Ngurah Rai di Bali, Bandara Juanda di Jawa Timur, dan Bandara Kualanamu di Sumatra Utara.

Penekanan lainnya yang disampaikan Presiden bahwa harus berani menentukan bandara yang berpotensi menjadi internasional hub dengan pembagian fungsi sesuai dengan letak geografis dan juga karakteristik wilayahnya.

Penekanan selanjutnya, Presiden sampaikan agar terjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata terhadap pengelolaan ekosistem pariwisata dan pendukungnya, termasuk penerbangan betul-betul harus didesain dengan manajemen yang lebih terintegrasi dan terkonsolidasi dari hulu sampai hilir.

"Ini yang tidak pernah dilakukan. Mulai dari manajemen airline, manajemen bandaranya, layanan penerbangan yang tersambung dengan manajemen destinasi, hotel, dan perjalanan bahkan sampai kepada manajemen dari produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki,” pungkas Presiden. (RMC)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *