HEADLINE NEWS

Diberdayakan oleh Blogger.

Anak Harus Dijaga dengan Baik




MEDAN : Provinsi Sumatera Utara kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat sebagai tempat dilaksanakannya Temu Nasional Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) tahun 2018.

Kegiatan Temu Nasional Forum PUSPA 2018 yang bertemakan Sinergi untuk Percepatan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan di Kota Medan mulai tanggal 11-14 November 2018.

Berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan dalam pertemuan nasional Forum PUSPA tersebut, dimulai dengan dilaksanakannya kegiatan Fun Walk pada Minggu pagi 11 November 2018 yang diikuti ratusan masyarakat Kota Medan.




Pertemuan nasional Forum PUSPA 2018 dibuka secara langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise pada Senin 12 November 2018 dengan peserta yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyambut baik dilaksanakannya Pertemuan Nasional Forum Puspa 2018 di Provinsi Sumatera Utara serta menjamu makan malam Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise beserta rombongan di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara.



Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise pada acara pembukaan Temu Nasional Forum Puspa 2018 menyampaikan, pembangunan pemberdayaan perempuan di Indonesia diarahkan kepada upaya untuk meningkatkan posisi tawar, kompetensi serta peningkatan peran dan kedudukan perempuan di berbagai bidang pembangunan.

Menurut Yohana, perempuan “tidak harus mendominasi” laki-laki, tetapi bagaimana membuat hubungan relasi yang seimbang dan harmonis, berbagi peran baik di dalam keluarga, masyarakat sampai dalam tahapan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.

Inilah hakekat dari kesetaraan gender yang diharapkan terwujud di Indonesia, dengan memberikan akses, memberikan kesempatan, untuk berpartisipasi dan terlibat dalam proses pembangunan yang adil sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi yang memang berbeda antara perempuan dan laki-laki.

Hal-hal inilah yang harus diyakini sebagai upaya untuk menempatkan keduanya sebagai sumber daya potensial untuk mendukung keberhasilan pembangunan.

Anak Merupakan Aset Bangsa

Sementara itu, papar Yohana, anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Begitu berharganya anak, maka mereka harus dijaga dengan baik.

Mengapa anak begitu berharga bagi sebuah bangsa? Anak adalah calon-calon generasi penerus yang pada masanya nanti akan menggantikan generasi sebelumnya. Di tangan merekalah kelak roda pembangunan akan dijalankan.




Indonesia sebagai negara yang visioner telah meletakkan pembangunan di bidang anak sebagai salah satu hal yang sangat penting dan strategis.

Menurut Yohana, perempuan dan anak merupakan isu lintas sektor dan lintas bidang yang sangat strategis. Berhasil tidaknya pembangunan sebuah negara sangat tergantung pada kontribusi yang mereka berikan.

Berbagai peraturan nasional maupun internasional telah dilahirkan dan dijadikan landasan hukum untuk menjamin kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak.

Sebut saja Konvensi CEDAW sebuah peraturan dari PBB yang mengatur tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan yang kemudian diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984.

Terkait dengan anak, dasar hukum penting yang melandasi pembangunan anak adalah Convention on the Rights of the Child (CRC) atau Konvensi Hak Anak (KHA) yang telah diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990.

Payung Hukum

Indonesia memiliki undang-undang yang cukup komprehensif yaitu Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Undang-undang ini merupakan payung hukum yang sangat kuat untuk menjamin hak anak dan melindungi anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan, diskriminasi,  eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah, demi terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air.



Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise mengajak semua elemen dari Forkomnas, Forkomda, tokoh-tokoh masyarakat, lembaga masyarakat yang peduli terhadap perempuan dan anak melalui Forum PUSPA untuk bersama-sama bersinergi dengan pemerintah guna mengatasi berbagai permasalahan.

Melalui pertemuan ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise sangat berharap bahwa Forum PUSPA  atau Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak yang telah dibentuk sejak 2 tahun yang lalu dapat memberikan manfaat yang besar bagi perempuan dan anak sesuai harapan kita semua. (RM)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *