HEADLINE NEWS

Diberdayakan oleh Blogger.

GMM Akan Aktifkan Remaja Masjid dengan Konteks Kekinian

Ketua Gerakan Muslim Milenial Syahlan Jukhri melakukan MoU dengan Bimbel UI 212. Foto (Redaksimedan.com)

MEDAN : Gerakan Muslim Milenial [GMM] menggandeng Bimbingan Belajar Umat Islam [Bimbel UI] 212 untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak yang fokusnya akan dilakukan di masjid.

Oleh karena itu, kata Ketua GMM, H Syahlan Jukhri Nasution, IAI, pihaknya menjalin kerjasama melalui MoU dengan Bimbel UI 212 untuk menjalankan program tersebut.

"Dalam program ini, GMM berkiprah untuk mengeksiskan kembali remaja masjid, sebab remaja masjid itu elemen terkecil disistem tatanan kemasyarakatan yang merupakan kearifan lokal," kata Syahlan di Medan, Jumat (22/2/2019).

Gerakan Muslim Milenial [GMM], ungkap Syahlan, ingin mengaktifkan kembali remaja masjid-remaja masjid, memformat kembali remaja masjid dengan konteks kekinian.

Ada beberapa program yang akan dilakukan GMM bersama Bimbel UI 212 ini, sebut Syahlan, diantaranya pada bidang pendidikan.

Dibidang pendidikan ini, kata Syahlan, nantinya akan dilaksanakan program Madrasah Qolbo Milenial, mengaktifkan atau menghidupkan kembali program belajar mengajar di masjid yang dimulai usai solat magrib hingga menjelang solat isya belajar agama seperti baca quran, iqro', belajar solat.

Kemudian dari isya atau selesai solat isya sampai selesai, papar Syahlan, akan belajar umum, mengerjakan PR.

"Hari ini telah dilakukan MoU dengan Bimbel UI 212. Mereka nanti inject program intensif UN. Jadi kita akan gratiskan bimbel UN itu di masjid. GMM akan mencari dananya, peserta didiknya gratis dengan proses seleksi atau ada beberapa kriteria seperti anak yatim piatu, tidak mampu atau miskin, tapi yang punya potensi," ujar Syahlan.

Artinya, kata Syahlan, yang sudah punya potensi untuk dijadikan, dari kriteria juga nanti akan dipilih, yang prestasinya bagus-bagus, cuma mungkin persoalannya dia berasal dari keluarga tidak mampu atau anak yatim piatu.

Kedepan, papar Syahlan, banyak lagi program yang bisa digandeng, bahkan bisa dilayangkan beasiswa-beasiswa, orang tua asuh.

Fokusnya ini di masjid, kata Syahlan, jadi kegiatan itu bisa mengisi kegiatan anak-anak mulai dari magrib sampai malam, sehingga anak-anak tidak berkeliaran lagi di gang-gang, tidak bermain lagi, anak-anak tidak kemana-mana lagi. (RMC)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *