HEADLINE NEWS

Diberdayakan oleh Blogger.

BSSN Lindungi Masyarakat dan Kepentingan Indonesia di Ruang Siber

Kepala BSSN, Letjen (Purn) Hinsa Siburian. Foto (Setkan.go.id)

Redaksimedan.com : Kepala Badan Siber dan Sandi Negara [BSSN] Letjen TNI [Purn] Hinsa Siburian mengemukakan, kehadiran BSSN yang lahir berdasarkan Peraturan Presiden [Perpres] Nomor 53 Tahun 2017 adalah untuk melindungi masyarakat dan kepentingan Indonesia di ruang siber.

Ia menyebutkan, dalam dunia siber ada ancaman yang menyerang kepentingan Indonesia, antara lain Infrastruktur kritikal yang berbeda dengan objek vital nasional, yaitu sistem elektronik yang tersambung dengan internet atau disebut ruang siber.

"Jadi kita prioritas mengamankan itu dan tentu kalau kita lihat dengan kehadiran BSSN, kita sedang dan akan terus membangun kekuatan kita di dunia atau di ruang siber ini untuk melaksanakan tugas melindungi bangsa ini, dan juga tentu ancaman-ancaman yang lain akan banyak di situ. Proses bisnis ekonomi digitial yang mungkin terancam kalau tidak kita amankan,” kata Hinsa Siburian dalam diskusi dengan media massa di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu  siang (4/12/2019) seperti diinformasikan dari laman resmi Setkab.

Kepala BSSN menunjuk contoh, misalnya proses bisnis, tiba-tiba internet dalam hal ini jaringan dihack malware dari mana, sehingga kacaulah itu proses bisnis.

"Tugas pokok BSSN adalah menyakinkan supaya semua jaringan dimana proses bisnis atau ekonomi digital itu berlangsung berjalan harus yakin bahwa itu aman," ujarnya.

Sebagai badan baru, Hinsa berharap dukungan dan bantuan media kepada BSSN agar masyarakat paham mengenai kehadiran dan fungsinya.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, ditinjau dari sasaran serangan siber itu ada yang bersifat fisik dan non fisik.

Yang bersifat fisik, infrastruktur kritikal seperti listrik yang menggunakan internet dan suatu saat itu diserang maka kacaulah sistem distribusi listrik akan kacau.

Sementara dampak terhadap non fisik, dengan kemajuan teknologi siber dalam waktu seketika sejumlah atau jutaan informasi bisa didistribusikan kepada masyarakat kepada sasaran atau sering kita dengar populernya itu hoaks.

"Ini tidak mungkin BSSN sendiri. Ini adalah tugas kita semua,” terang Hinsa.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengingatkan, saat ini ada masalah yang lebih besar, ada serangan siber yang bisa meruntuhkan nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama dan mungkin kepada pemerintah.

Ini, lanjut Kepala BSSN, bisa dilihat di beberapa negara tertentu, yang akhirnya hancur juga.

"Kita ingin adanya BSSN nilai-nilai Pancasila justru lebih tersosialisasikan bisa sampai pada masyarakat kita dan memahaminya seutuhnya,” tutur Hinsa.

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *