Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada acara Musrenbang Provinsi tahun 2021.Foto (Diskominfo Sumut) |
Redaksimedan : Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sendi kehidupan masyarakat, terutama pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi di semua sektor.
Untuk itu, kata
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Musyawarah Perencanaan Pembangunan [Musrenbang]
Provinsi tahun 2021 ini mengedepankan Rencana Kerja Pembangunan Daerah [RKPD]
sebagai upaya memulihkan ekonomi dan kehidupan masyarakat.
“Ada beberapa target
pembangunan yang tidak bisa terpenuhi di 2021 karena kondisi Covid-19, akan
kita lanjutkan di 2022. Karena itu temanya adalah Percepatan Pemulihan Ekonomi
dan Kehidupan Masyarakat, yang menjadi fokus pembangunan, seperti peningkatan
nilai tambah di sektor agraris, pariwisata, peningkatan sarana dan prasarana
ketenagakerjaan, akses mutu pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan
infrastruktur,” kata Edy Rahmayadi saat membuka Musrenbang Provinsi Tahun 2022
di Hotel Santika Dyandra, Kamis (8/4/2021).
Disampaikan Edy
Rahmayadi, langkah pemulihan dimaksud dapat dijalankan dengan memfokuskan
pembangunan di sektor tertentu sesuai potensi dan unggulan masing-masing
daerah.
Karenanya pemerintah
kabupaten/kota dan seluruh pemangku kepentingan diminta untuk aktif, agar
alokasi anggaran yang diberikan melalui Bantuan Keuangan Provinsi [BKP]
dimanfaatkan secara maksimal dan efektif.
“Kita tidak lagi seperti
membagi roti. Jadi siapa [daerah] yang membutuhkan pembangunan sesuai potensi
daerahnya, akan kita akomodir. Tidak ada tempat bagi daerah yang apatis, karena
hasilnya bukan hanya untuk daerah itu saja, tetapi untuk Provinsi Sumatera
Utara,” jelas Edy.
Edy tetap meminta semua
pihak khususnya DPRD Sumut memberikan dukungan penuh guna mencapai cita-cita
pembangunan menuju Sumut Bermartabat. Mengingat beberapa rencana besar seperti
Islamic Center, areal peternakan dan pertanian baru, pembangunan bandara di
Madina, serta infrastruktur wilayah perbatasan antar provinsi.
Pada kesempatan itu, Edy
Rahmayadi juga mengungkapkan upaya peningkatan Pendapatan Asli Derah [PAD]
Sumut dengan menaikkan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor [PBBKB] yang
menurutnya masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan sejumlah provinsi
lain yang mencapai 10 persen, atau lebih besar dari yang ditetapkan di provinsi
ini [7,5 persen].
Hadir pada kegiatan
tersebut diantaranya Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Kemendagri Hamdani, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution dan
Rahmansyah Sibarani, serta para bupati/walikota se-Sumut.
Turut mendampingi,
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekda Provinsi Sumut Sabrina, Kepala
Bappeda Hasmirizal Lubis, Kadis Kominfo Irman Oemar dan pejabat eselon II
lainnya. (RMC)
« Prev Post
Next Post »