HEADLINE NEWS

Diberdayakan oleh Blogger.

Balai Bahasa Sumut Akan Gelar Seminar Bahas Eksistensi Bahasa Indonesia

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting menerima audiensi Balai Bahasa Sumatera Utara di Gedung DPRD Sumut. Foto (istimewa)

Redaksimedan : Balai Bahasa Sumatera Utara [BBSU] akan menggelar seminar nasional membahas eksistensi Bahasa Indonesia dan kelembagaannya atas prakarsa tokoh dari Sumatera Utara yaitu Sanusi Pane.

Demikian disampaikan Ketua Balai Bahasa Sumatera Utara, Maryanto saat beraudiensi dengan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting dan Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmansyah Sibarani di Gedung DPRD Sumut, Senin (3/2/2020).

Pada seminar itu juga, sebut Maryanto, nantinya akan menjelaskan potensi masyarakat Melayu Sumut sebagai patron nasional terkait budaya dan bahasa.

"Akan dijelaskan posisi wilayah Barus sebagai titik awal toleransi beragama dalam bermasyarakat menuju Indonesia yang beridentitas kebangsaan," ujar Maryanto.

Menurut Maryanto, Sanusi Pane sebagai tokoh pertama yang menciptakan bahasa Indonesia dari Bahasa Arab Melayu, tanpa gagasan Sanuai Pane, Indonesia tidak memiliki bahasa Indonesia seperti sekarang ini.

"Sanusia Pane melakukan transformasi bahasa dan melahirkan gagasan bahasa di tahun 1926. Karena itu, Sanusi Pane sebagai Pahlawan Nasional ," kata Maryanto.

Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menyampaikan, DPRD Provinsi Sumatera Utara mendukung kegiatan seminar nasional yang akan dilaksanakan Balai Bahasa Sumatera Utara pada 20 Februari 2020 di Medan.

"Kami mendukung sepenuhnya seminar tersebut, karena materi yang dibahas terkait penelusuran sejarah pergerakan lahirnya bahasa persatuan Indonesia dari wilayah Barus [Kabupaten Tapanuli Tengah] yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara," kata Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting saat menerima audiensi Balai Bahasa Sumatera Utara.

Terkait nama Sanusi Pane diusulkan menjadi Pahlawan Nasional, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting menyatakan mendukungnya, karena Sanusi Pane sudah layak menjadi pahlawan atas gagasan dan inisiasinya mentransformasi Bahasa Arab Melayu menjadi Bahasa Indonesia di tahun 1926.

Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmansyah Sibarani menyampaikan, pihaknya secara pribadi sangat antusias terhadap seminar yang akan digelar tersebut, karena materi yang dibahas mengangkat sejarah peradaban Islam di Indonesia dan budaya Melayu Pesisir di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Kabupaten Tapanuli Tengah, khususnya Kecamatan Barus, kata Rahmansyah, merupakan wilayah pesisir yang identik dengan Melayu.

Pada audiensi tersebut, Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Maryanto didampingi pengurus Balai Bahasa Sumatera Utara diantaranya Salbiyah Nurul Aini, Sahril, Yolferi, Rosliani dan Suyadi. (Rel/RMC)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *